Mahfud MD, salah seorang yang dibesarkan oleh Gus Dur. Sumber: konfrontasi.com |
Sama seperti kakeknya, yakni KH Hasyim Asy’ari, Gus Dur juga
menjadi besar karena berhasil membesarkan Nahdlatul Ulama (NU). Ia menjadi Ketua
Umum PBNU selama 15 tahun, pada 1984-1999. Selain itu, ia juga membesarkan
sejumlah orang sehingga menjadi tokoh kaliber nasional.
Tokoh-tokoh yang dibesarkan Gus Dur, baik secara langsung
maupun tidak langsung, antara lain adalah KH Hasyim Muzadi, KH Said Aqil Siroj,
Mathori Abdul Djalil, Muhammad AS Hikam, Alwi Shihab, Choirul Anam, Saifullah
Yusuf (Gus Ipul), A Muhaimin Iskandar, Mahfud MD, dan Khofifah Indar Parawansa.
Mahfud MD awalnya hanya seorang tokoh lokal. Ia menjadi dosen
di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Namun tiba-tiba, Gus Dur
memintanya menjadi Menteri Pertahanan. Mahfud pun naik kelas menjadi tokoh
nasional.
Semula ia hanya menjadi pengurus DPP PKB, anggota DPR dari
PKB, dan akhirnya nama Mahfud MD melejit sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi
(MK).
Karena kecintaannya kepada Gus Dur, ia menulis sebuah buku yang berjudul Gus Dur; Islam, Politik, dan Kebangsaan pada tahun 2010 diterbitkan oleh LKiS Yogyakarta.
Karena kecintaannya kepada Gus Dur, ia menulis sebuah buku yang berjudul Gus Dur; Islam, Politik, dan Kebangsaan pada tahun 2010 diterbitkan oleh LKiS Yogyakarta.
Alwi Shihab pun demikian. Ia hanya tokoh biasa-biasa saja.
Namanya tak begitu dikenal selain hanya karena sering diajak Gus Dur. Saat Gus
Dur menjabat sebagai Presiden, Alwi diangkat menjadi Menteri Luar Negeri. Ia
pun menjadi tokoh nasional.
Kemudian saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY
terpilih sebagai Presiden pada Pemilu 2004, Alwi ditunjuk sebagai Utusan Khusus
Presiden SBY untuk urusan Timur Tengah.
Khofifah Indar Parawansa, semula hanya politisi muda dari
Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Menurut Hanif Dhakiri, kalau Khofifah tetap
berkarir di PPP, mungkin Khofifah tidak akan menjadi tokoh nasional yang
dianggap besar.
Setelah diajak Gus Dur bergabung dengan PKB, Khofifah
diangkat menjadi Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan. Ia kemudian melenggang menjadi
Ketua Umum PP Muslimat NU, menjadi Ketua Fraksi PKB di DPR RI. Kini, ia telah
menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur melalui Partai Persatuan Pembangunan.
Banyak tokoh yang biasa-biasa saja dan kemudian ‘dipermak’
Gus Dur menjadi tokoh luar biasa. Ada istilah, Gus Dur merupakan orang yang
menjadi washilah karena telah
menaikkan derajat seseorang. Akan tetapi, Gus Dur hampir tidak pernah mau
menurunkan derajat seseorang kecuali orang itu sendiri yang menurunkan derajatnya.
Tak hanya itu, Gus Dur juga berhasil membangun gerbong
kader-kader NU yang membuat NU diakui dunia sebagai kekuatan demokrasi dan
masyarakat sipil di Indonesia.
Banyak orang menjadi besar karena ikut atau terinspirasi oleh
Gus Dur. Sebagaimana dulu banyak orang yang bisa menjadi kiai besar atau
menjadi tokoh nasional karena mengikuti jejak langkah kakeknya, KH Hasyim Asy’ari.
(Tulisan diatas
disarikan dari buku 41 Warisan Kebesaran Gus Dur karya M Hanif Dhakiri. Tulisan
ini dibuat dalam rangka menuju Haul Gus Dur ke-9 pada Desember mendatang)