Kamis, 28 Januari 2016

Surat terbuka untukmu

Kepada Yth.
Ny. Aru Elgete yang terkasih
di
Kedalaman cinta
Semoga senantiasa kau diberi sehat oleh Gusti Pangeran, sehat jiwa dan pikirmu, sehingga dapat menjalani lakon kawula dengan baik rupa. Semoga semesta memberi kebaikan dalam sukma kita.
Sebelum inti dari segala olah pikirku dalam keseharian tentangmu tertumpah dalam surat terbuka ini, ada sedikit hal yang ingin tertuah; Bagaimana kalau dua anak manusia berpisah hanya karena rapuh digerogoti oleh ego? Padahal cinta datang tanpa diminta, tak berbayang oleh apa-apa, kata-kata yang mengiringi datangnya cinta sekalipun, akan tak bermakna ketika ego telah merasuk ke setiap penjuru tubuhmu.
Aku mencintamu dengan tanpa tedeng aling-aling, meski beragam tuduhan silih berganti tidak pernah berhenti meracuni. Selama ini tak sadarkah kau bahwa keberadaan kita dalam kesengsaraan justru menjadi benteng terkuat yang seharusnya ada. Kita belajar bersama tentang segala hal; kadang kau yang kuberi pemahaman dan tak jarang pula diriku yang kau beri pemahaman lewat laku dan gayamu bicara.
Saranku, tak perlu kau racuni dirimu dengan ego yang sama halnya dengan tuduhan-tuduhan itu. Dia, mereka, atau siapa pun yang menjadi pengalangmu untuk maju, hadapi saja dan jangan sampai terdengar suara rengekanmu oleh mereka-mereka itu yang sedang memberi asupan racun mematikan.
Butakan matamu dari pandangan-pandangan yang membuatmu hancur. Buat telingamu tuli dari deru hasutan setan. Kau juga perlu menjaga ucapan dari segala sesuatu yang kurang enak didengar. Atau, karena saat ini merupakan era digital, jaga jari-jarimu dari menyakiti orang lain, meskipun ada rasa bahwa justru orang lain itu yang menyakitimu. Bahkan yang terpenting dari itu adalah kuasai hatimu dengan alunan perasaan yang lembut, juga beri pelajaran untuk hatimu agar tak sembarang mengumpat dengan kutukan yang tak lazim.
Untuk hal-hal yang membuatmu sebal, kesal, dan jengkel yang kian menebal, tutup segala akses dari segala sesuatu yang menyebalkan itu sebagaimana acara-acara pengajian di kota-kota yang sering menutup akses pengguna jalan dan membuat para pengguna jalan itu kelimpungan mencari jalan lain untuk kembali pulang.
Nyonya Aru Elgete yang terkasih dan semoga diberi kasih oleh Gusti Pangeran, perbanyaklah membaca dengan cinta, membaca cinta, atau biarkan cintamu yang akan membaca setiap derap langkah hidup yang sedang kau jalani. Hapus dan tutup segala akses yang membuatmu merasa terganggu. Biar kau dibilang sombong, asal tak menjadi songong atau seperti engkong-engkong yang giginya sudah ompong, mendengar tak terdengar, bicara tak tertata.
Mari belajar menjadi sejati, belajar menjadi berarti, belajar menjadi seorang yang tak pernah punya benci, belajar menjadi perempuan yang senantiasa menebar kebaikan dengan cinta, sebab kedengkian dan segala kebencian akan musnah ketika kau tetap menebar cinta di mana pun bumi kau pijak.
Maaf dengan segala khilafku, dengan segala kealpaanku, dengan seluruh ketiadaanku, dengan segala hal yang sama sekali bukan karena salahku atau salahmu, maafkan mereka, maafkan segala kebencian, maafkan segala hal yang membuat jiwamu termakan ego dan hatimu menjadi tempat berkumpul racun saling tuduh. Karena cinta akan semakin tumbuh subur, ketika semakin dilumpuhkan. Hati-hati, sebab cinta terkadang tak menjadi yang sesungguhnya, tetapi menjelma dan mewujud seperti racun yang akan menghancurkanmu; itulah yang kusebut dengan ego.
Kasih yang terkasih dan semoga diberi kasih oleh Gusti Pangeran, ketahuilah bahwa kecintaanmu pada cinta, akan melumpuhkan segala kebencianmu pada segala yang kau benci. Mari, perkuat yakinmu bahwa masih ada cinta tersisa, dan kalau masih ada dengki dalam jiwamu, kembali kepada cinta, di sana adalah tempatmu menemukan kedamaian jiwa.
Demikianlah surat terbuka ini kubuat atas dasar cinta. Semoga kita kembali kepada cinta dengan keadaan penuh cinta. Atas perhatianmu, kuucapkan terimakasih.
Bahwa sesungguhnya cinta ini kepunyaan cinta dan akan kembali kepada pemiliknya; cinta.

Selasa, 05 Januari 2016

Hanya nasihat, Dik.

Hanya nasihat, Dik.
Dik, kuberi tahu kini
bahwa yang harus kau cari
adalah kerelaan diri
untuk memberi
lalu pasti kau ter-beri
Ada yang terbaca darimu
namun kini belum mengemuka
sila kau ramu dengan segala menu
agar rasa tak timbul terka
Dik, sudahi rasa itu
rasa itu
rasa itu
rasa itu
sebab bila tak seperti itu
kendala kunjung menamu
kau tak perlu ragu
Dik,
banyak hal kau mampu
hardikmu bukan memantik
Kalau masih juga kau ragu
temui Tuhan dalam termangu
atau,
anggap ragumu angin lalu
Dik,
satu inginku
agar kemanusiaan tetap terpatri
pada jiwa-jiwa harimu
kepada siapa pun yang mengganggu
Itu!
Bekasi, 5 Januari 2016

Surat Terbuka Denny Siregar untuk FPI

Surat Terbuka Denny Siregar untuk FPI
Kepada Yth.
Habib Rizieq yang saya cintai dan para FPI Fans Club
Sungguh saya tidak habis pikir apa yang anda dan FPI mau perlihatkan ? Kalian membawa2 nama Islam tapi kelakuan kalian sama sekali tidak menjadi rahmat bagi sekitarnya.
Apakah kalian ingin mencontoh Hezbullah di Lebanon atau Hamas di Palestina ? Kalau memang iya, mari saya tunjukkan faktanya.
Hezbullah di Lebanon begitu dicintai warganya. Dan catat, warga Lebanon itu separuhnya Kristen, bahkan Presidennya dari Kristen Maronit. Tapi mereka cinta kepada Hezbullah yang notabene adalah muslim, sama seperti organisasi kalian, bib.
Mengapa begitu ?
Karena mereka membela negaranya, bukan agamanya.
Mereka membela Lebanon dari serangan Israel dan juga ISIS. Bahkan karena melihat begitu tulusnya Hezbullah, banyak warga Kristen yang bergabung bersama mereka. Bayangkan, Kristen bergabung di panji Muslim. Pernah anda bayangkan, wahai Habib ?
Sudah sejak lama warga Lebanon cinta mati terhadap Hezbullah. Lebanon hancur karena perang saudara dan perang agama selama 15 tahun, mereka sudah kehilangan segalanya. Maka datanglah Hezbullah dan membangun rumah2 mereka yg hancur, infrastrukttur yang rusak tanpa pernah bertanya siapa yang salah. Kedamaian tercipta karena tangan yg kuat tidak dipergunakan untuk zolim, tapi melindungi.
Hezbullah sangat kuat, bahkan Israel takut sama mereka. Coba pikir, dengan kekuatan mereka apakah mereka mampu untuk merebut pucuk pemerintahan Lebanon ? Sangat mampu !
Tapi, kenapa mereka tidak mau lakukan itu ? Mereka tidak bernafsu !
Mereka tidak haus kekuasaan. Mereka tidak butuh penghormatan, karena apa yang mereka lakukan 100 persen karena Tuhan. Semua karena Tuhan. Catat itu, bib.
Apakah ketika Presiden Lebanon dipimpin oleh Kristen Maronit, mereka langsung membuat Presiden tandingan ?
Mereka bukan kalian, yang merasa risih dipimpin oleh orang kafir karena dilarang agama. Karena sebenarnya Lebanon tidak memimpin Hezbullah, merekalah yang memimpin Lebanon. Apa jadinya Lebanon tanpa Hizbullah ? Rata dengan tanah disapu Israel, bib.
Kenapa FPI tidak bisa begitu, menjadi kebanggaan warganya ? Kenapa kalian tidak bisa seperti itu, bib ?
Kalian malah menjadi momok bagi kaum kecil dan bahan ejekan bagi kaum berpendidikan. Kemana rasa malu kalian, bib ? Apakah sudah dihilangkan Tuhan karena kalian selalu ber-takbir atas namaNya tapi perilaku kalian malah memburukkan namaNya ?
Kalau anda mau, ini kalau anda mau bib, berangkatlah ke Lebanon dan bertemulah dengan Sayyid Hassan Nasrallah. Duduklah bersama Sayyid dengan Sayyid, kalian berdua keturunan Rasulullah, bukan ? Apa anda malu karena di hadapan beliau ternyata kalian masih duduk taman kanak-kanak bib ?
Tidak usah ngomong strategi perang, bahkan dari segi ahlak kalian jauh di bawah beliau. Begitu di hormatinya Sayyid Hassan Nasrallah, sehingga satu kata saja dari beliau untuk berangkat perang, separuh warga Lebanon hilang. Tukang parkir, supir taksi, pemilik restoran semua jadi satu di medan perang.
Saya sudahi saja cerita tentang Hezbullah, sangat panjang jika saya harus bercerita tentang Hamas.
Minumlah kopi, bib.. Mungkin itu bisa menyegarkan pikiran. Jangan sering marah2 bib, hati2 stroke. Pimpinlah FPI ke arah yang benar, bib karena ratusan dari mereka adalah tanggung jawab anda sebagai pimpinan nanti di depan Tuhan.
Kami ingin bangga kepada anda dan organisasi anda, bangunlah kebanggaan itu. Siapa tahu suatu saat nama FPI ditakuti negara2 tetangga, sehingga mereka berfikir seribu kali untuk masuk ke Indonesia.
Jihad itu untuk menahan serangan dari luar, bib bukan memerangi saudara serumah.
Sekian dan terima-kasih dari saya.
Nb :
Ohya, bib.. Simpan saja panah2 itu yg katanya mau dibawa ke Palestina. Disana perang pake rudal laser dan drone tanpa awak bib. Saya beritahu ini, mungkin habib belum paham kalau disana musuhnya Israel dan bukan Yoda Akbar.
sumber: akun Fb Denny siregar

Jumat, 01 Januari 2016

Tahun Baru 2016

Tahun Baru 2016
Bergulir
alir
sampai hilir
memungkir
tak mungkin singkir
tetap mampir
Mau ke mana?
ke sini kau merana
ke sana kau durjana
di sini kau hina
di sana kau kelana
Hancur
lebur
belum gugur
kalau terulur
mulur
membujur
angan sekujur
Bekasi, hari pertama 2016