Rabu, 27 Agustus 2014

Untukmu, Daraku.

Untukmu, Daraku.
Rasa yang mengemuka
Nampak hadir seketika
Namun tak lantas lenyap sisihkan luka
Walau kadang ada duka yang tak dapat diterka
Andai hatimu tiada siapa
Aku kini mungkin kita
Rangkai kata segala rupa
'tuk angan yang bertahta
Saat cinta tertata
Aku rela hampa rasa
Asal Tuhan tentukan asa
Tuntun angan menjadi ingin
Untuk cinta segala amin
Sudahlah!
Aku hadir dalam entah
Meski kesah melulu resah
Hadirkan rindu yang tak bersudah
Ciptakan angan tetap angan
Biar Tuhan yang tentukan
Aku ingin suatu nanti
Atau kapan hari berganti
Sebuah harap tak henti
Miliki rasa yang kunjung tak mati
Aku berjanji
Takan satu ku miliki
Sampai aku dan kita menjadi 'kini'
Dan saat raga tak lagi mampu berdiri
Aku masih miliki hati
Untukmu duhai Daraku
Bekasi, 27 Agustus 2014
Aru Elgete

RINDUKU MASIH BERULANG

RINDUKU MASIH BERULANG
Sudah acuh dengan sungguh
Rasa yang kini tersuguh
Semula luluh
Kini rapuh
Sungguh
Rindu yang kemarin lusa indah
Kini hirau sudah
Tiada lagi benar dan salah
Diantara kita
Sebab lenyap segala kata
Pekik cinta teriakmu
Adalah jemu yang menjamu temu
Dalam malam penuh riang
Meski luka tetap saja mengekang
Tak mampu terhadang
Tuhan telah lukiskan
Tentang paras rupawan
Dalam kanvas suci
Pada setiap mimpi
Karena Dia tiada menepi
Duhai Tuhan Penguasa Rindu
Jauhi aku dari peluk syahwat tak menentu
Aku bosan dengan rasa yang melulu
Tinggalkan duka serta luka terlalu
Aku enggan lagi memeluk pilu
Semoga nestapa hilang sudah
Yang memburu kesah
Mengintai segala keluh
Memangsa seluruh asa
Pada ruang 'penguasa'
Oh, Tuhan
Mohon aku padaMu
Agar duka tak lagi bertandang
Pada jiwa-jiwa yang tenang
Sebab Rinduku masih berulang
Bekasi, 26 Agustus 2014
Aru Elgete

Selasa, 19 Agustus 2014

Aku Menghilang

Aku Menghilang
Kasih...
Aku hilang dari asa
Cerabut harap pada rasa
Semoga nanti
Esok atau lusa
Lenyap sudah luka di hati
Kasih...
Aku pamit
Pergi dari segala duka
Hingga jumpa dengan suka
Aku resah
Bukan lelah
Aku ingin tenang tanpa kesah
Kasih...
Sudah ruah rindu menggebu
Antah berantah sudah
Aku entah
Tak tahu kemana aku
Aku hilang
Menghilang lenyap
Melenyap hilang
Kasih...
Andai senja kita jumpa
Di dekat 'ranjang' bianglala
Aku ingin
Tiada lagi kita dahulu
Kita mulai dengan yang baru
Kasih...
Bila hujan basahi rindu
Akan enggan aku terhujani
Agar tak lagi menanam duka
Sebab rindu adalah luka
Kasih...
Biar aku pergi
Temui pagi yang baru
Lebih indah rupa
Lebih elok parasnya
Lebih sejuk terasa
Kasih...
Aku berharap
Pada Tuhan Pemilik Gelap
Agar lekas Lenyapkan aku
Hilangkan aku
Dari rindu yang kadung aku candu
Semoga kau bahagia, Kasih......
Bekasi, 19 Agustus 2014
Aru Elgete

Minggu, 17 Agustus 2014

Untuk Indonesiaku

Untuk Indonesiaku
Untuk Indonesiaku
Takan jemu aku bangga
Hirup asa dalam jiwamu
Rangkai segala pada hatimu
Aku adalah jiwamu
Dalam hening aku mendoa
Agar dirimu baik-baik saja
Sebab lukamu adalah darahku
Untuk Indonesiaku
Telah menua kini engkau
Jangan lagi bersenda gurau
Dengan mereka yang 'mengigau'
Untuk Indonesiaku
Kini, aku sudah dewasa
Tak lagi manja pada Ibu
Aku berjanji,
Akan menjagamu hingga aku tiada
Untuk Indonesiaku
Pancasila adalah dasarmu
Jangan rusak hingga nanti
Aku jaga sampai mati!
Untuk Indonesiaku
Bhinneka Tunggal Ika semboyanmu
Aku dan mereka berbeda
Tapi 'semoga' tetap satu untukmu
Untuk Indonesiaku
NKRI harga mati 'katanya'
Tak rela aku pada mereka
Yang tak akui Ke-NKRI-anmu
Untuk Indonesiaku
Undang-Undang Dasar milikmu
Dalil tentangmu ada disana
Namun 'lagi' aku takan rela
Jika mereka 'bermain' dengan UUDmu itu!!
Untuk Indonesiaku
Jangan engkau berikan jiwa ragamu
Pada orang yang telah membuat luka di dadamu
Sebab luka di dada akan selalu ada
Untuk Indonesiaku
Relakanlah jiwa serta ragamu
Pada orang yang tak pernah 'bersandiwara'
Sebab Ia takan buat luka di dadamu
Untuk Indonesiaku
Biar aku jauh mengembara
Doakan aku agar kembali
Dalam naungan kasih Ibu pertiwi
Untuk Indonesiaku
Aku cinta kepadamu
Izinkan aku tetap ada dalam jiwamu
Agar kelak nanti
Aku mati dalam raga yang Ke-Indonesiaan!!
Bekasi, 17 Agustus 2014
Aru Elgete