Sabtu, 29 November 2014

Semoga rindu tak mati

Semoga rindu tak mati
Lama sudah tak bersajak
tentang rasa yang berarak
Namun begitu
tak berarti cinta beriak
Kita berwacana
miliki bersama rencana
untuk di sana kita nanti berkelana
menari-nari dalam suatu imaji
Usah kita beradu emosi
sebab asmara kian membara
kobar gelegar rindu menggebu
abai saja seluruh nestapa
Aku menangisi
sebuah curiga yang tak berkesudahan
karena aku tak begitu
menjadi semua rasa membisu
Aku mencinta
dengan seluruh cerita
menanti dengan angan meniti
semoga rindu tak pernah mati
Bekasi, 29 November 2014
Aru Elgete

Jumat, 28 November 2014

Mimpi

Mimpi
Aku bermimpi
kelak semua berdawai damai
ramai tak serang sana-sini
menjalin kasih dengan asih
Aku bermimpi
untuk Bangsaku yang Raya
untuk Negeriku yang Kaya
untuk Tanahku yang Mulia
agar semua tetap tak sama
dalam beragama
Namun tatakrama
semoga berirama
supaya indah kita bersama
Negeriku indah karena berbeda
Bangsaku berpesonakan welas asih
yang beri kenyamanan
dalam segala langkah kehidupan
Aku bermimpi
Negeriku tak lagi kisruh
demi nama apapun
Indonesia adalah bangsaku yang santun!
Aku bermimpi
Enggan melihat agama
kalau agama hanya senggama
keluar-masuk menuju klimaks sempurna
Aku bermimpi
Berhenti memandang agama
kalau sikap manusia tak penuhi norma
karena agama adalah cinta
kemanusiaan sebagai bagian dari cinta
haruslah terpelihara dalam agama
Tak perlu pandang agama
jika bisa berbaik budi pada sesama
mereka takkan bertanya
dari mana suku
dan apa agamamu...
Aku bermimpi
Indonesia adalah cerminan
bagi seluruh warga dunia
bahwa Indonesia bisa tertawa bersama
dalam perbedaan yang ada
Selamat tidur, mimpi. Semoga esok kita berjumpa!

Bekasi, 28 November 2014
Aru Elgete

Selasa, 18 November 2014

Duhai imam negeriku...

Duhai imam negeriku
Hari ini semua bergemuruh
dimana-mana ada rusuh yang lusuh
negeri ini rasa ingin lekas rubuh
Duhai imam negeriku
Tetap berpegang pada anganmu
bahwa sejahtera takkan semu
harapku agar janjimu tak buatku jemu
Duhai imam negeriku
Tetaplah bekerja sepenuh jiwa
jangan hiraukan mereka yang memanja
ingin ini-itu namun tak lakukan apa-apa
Duhai imam negeriku
Tak perlu khawatir dengan mereka
jangan gentar hadapi mereka yang "mencakar"
dengan amarah yang tak berarah
Duhai imam negeriku
Terkhusus saudaraku di ujung Timur sana
kapan mereka hidup seperti di sini?
Ya, di sini
di sebuah pulau yang selalu tersuguh manja
Duhai imam negeriku
Indonesia bukan hanya di sini
di sana juga ada "tubuh"mu yang menderita
menanti bahagia di keindahan alamnya
Duhai imam negeriku
Tetaplah memesona
jangan beri saudaraku di sana
sepanjang nafas selalu merana
Duhai imam negeriku
sampai berapa lama di sini kau manja?
namun tak kau dengar teriakan di sana
"kapan aku bebas dari segala duka?"
Duhai imam negeriku...


Bekasi, 18 November 2014


Aru Elgete

Rabu, 12 November 2014

Teruntuk kalian; para pahlawan

Teruntuk kalian; para pahlawan
Seluruh jiwa raga kala itu
bukan apa-apa
demi sebuah kehormatan
agar Ibu Pertiwi
bisa ketawa-ketiwi
Atas nama Tanah Air
kalian bersama
seperti air mengalir
bersama deras
menuju arah yang sama
Dahulu,
ketika Surabaya menjadi saksi
pengorbanan yang diberikan
sungguh tanpa imbalan
Dahulu,
agama bukan hal segala
saat merdeka sudah memekik
bercampur baur
bersatu padu
demi bangsa yang mulia
Dahulu,
Tak pandang suku mana
asal rela bangsa bahagia
haruslah jangan seteru
atas nama suku
Dahulu,
Merdeka atau mati adalah pilihan
bukan soal surga dan neraka
bukan soal pahala dan dosa
Dahulu,
Pahlawan kami berjuang
demi bangsa yang riang
selamanya
bukan sementara
apalagi sebentar saja
Dahulu,
Para Kiai tertemani santri
juga pendeta dari tiap sudut kota
sang biksu yang tak ingin hanya membisu
juga seluruh pemuka agama
yang tentu miliki tata krama
mengimani bahwa berjuang demi bangsa
adalah hal terindah dalam pandangan Tuhan
Dahulu,
Kalian berantas musuh
dan kini
dari dunia aku mohon
semoga berkenan dari surga
doakan kami agar mampu melawan
mereka yang ingin hancurkan
Tempat mereka dilahirkan
Lalu, terima kasih yang bagaimana kita beri kepada para pejuang Indonesia?
Bahagiakah Ibu Pertiwi saat ini?
Semoga kita mengerti
Negeri ini lahir dari rupa yang ragam
dan demi Indonesia yang memesona
Aku bersumpah
Indonesia takkan bisa menjadi seragam
Bekasi, 12 November 2014
Aru Elgete

Sabtu, 08 November 2014

Hujan dan rindu tak saling kemana

Hujan dan rindu tak saling kemana
Pada penghujung sore kali ini
Dekap hujan sejukkan semesta
Beratap awan yang mengabu
Ada segenap rindu menggebu
Sedikit resah mungkin saja
Menunggu selalu aku untukmu
Bersama hujan sore ini
Aku bersumpah
Tiada rindu lagi yang 'melagi'
Tiada rindu serupa candu
Selain rindu dalam jiwa
Basahi angan serupa hujan
Untuk hujan kali ini
Aku berpesan pada setiap insan
Tetap rindui rindumu yang merindu
Sebab di dalam rindu terdapat rindu
Berawal dari kini
Dari hujan yang senandungkan rindu
Semoga tetap aku rindui rindu
Pada tiap-tiap rindu yang rindu
Sebab hujan indah merona
Rindumu juga sungguh memesona
Dalam hujan terdapat rindu
Dua keindahan yang tak saling kemana

Bekasi, 8 November 2014
Aru Elgete

Aku dengan tanpa dan keakuanku

Belum jauh kita berada
Masih disini ada bersama
Dalam waktu yang tiada berbeda
Terlalu melulu kita maknai segala
Ada cemas datang berburu
Pada tiap pagi yang baru
Di pelataran malam
Aku bersaksi
Engkau bukan sembarang
Deru angin menyapa
Jadi saksi tak berlupa
Rindu hampiri kemari
Silih berganti kita menari
Untuk sebuah rasa tinggalkan perih
Agar ubah lampau niscaya memberi
Tak perlu harap meruah
Sebab di depan penuh halang
Kita bersama menantang
Atas nama rindu yang menghadang
Syukuri segala Tuhan beri anugerah
Amelia terkasih
Sekian rasa berlimpah
Beralasan pun aku entah
Mencintamu dengan sederhana
Kita bahagia rupanya
Meski dengan 'ketanpaanku'
Kita bersama maknai dunia yang lebih mendunia
Maknai cinta yang cinta
Maknai segala yang segala
Maknai aku dengan keakuanku
Juga maknai kita dengan 'ketanpaanku'


Bekasi, 8 November 2014
Aru Elgete

Jumat, 07 November 2014

Untuk mereka yang entahlah...

Untuk mereka yang entahlah...
Pada selaksa bahagia selalu
Tentu amarah pasti memburu
Remuk rasa pada setiap penjuru
Sungguh acuh penuh seluruh
Kala memburu amarah itu
Merasuk dalam jiwa
Keras membatu
Aku masih enggan membuka
Sebab letup emosi bukan segala
Aku berada diantara kita
Terselip dalam gemuruh tawa
Seolah kata yang tak bertata
Adalah penghuni canda yang mengada
Padahal sebuah kata
Lekas laku segera membentuk
Akan biasa begitu
Membentuk pribadi yang...
Ah entahlah
Mungkin 'begitu'
Serah seluruh pada Tuhan
Biar Dia segala pasrah berarah
Semoga Tuhan beri petuah
Pada mereka yang...
Ah entahlah

Bekasi, 7 November 2014
Aru Elgete

Selasa, 04 November 2014

Jangan seragamkan Indonesia!

Tuhan...
Nama-Mu gemakan semesta
Atasnama cinta katanya
Padahal tebar petaka dimana-mana
Tuhan...
Nama-Mu serupa tameng kini
Menjadi topeng saat ini
Untuk mereka yang gemar gaduh sana-sini
Tuhan...
Nama-Mu indah selalu
Firman-Mu juga anggun sekali
Ceria hari bersamamu nanti
Aku tahu
Aku takan pernah tahu
Kebenaran yang benar-benar benar
Mahasuci Engkau dari segala dusta
Tuhan...
Aku mohon
Demi Indonesia
Sebuah Mahakarya indah-Mu
Agar tetap ramai penuh damai
Biar beda selalu ada
Asal Tuhan tetap di dada
Tentu masalah hilang sudah
Justru Maslahah kini berada
Demi Indonesia yang ragam
Jangan ubah menjadi seragam
Karena indah sudah meruah
Semoga Tuhan untuk Indonesia
Beri anugerah tetap melimpah
Atasnama Indonesia, Indonesia tetap tenteram dengan Kebhinnekaan dan Kemanusiaan yang sudah ada sejak dulu, jauh sebelum Agama "dari luar" datang. Dan jangan rusak Indonesia dengan mengatasnamakan apapun, apalagi Agama!! Untuk Indonesia, aku berjanji, tak tinggal diam kalau Pancasilamu tak dihargai oleh "anak"mu sendiri...

Bekasi, 4 November 2014
Aru Elgete