Minggu, 05 Mei 2019

Menyambut Ramadan (5-Habis)


Anonymous
Hati-hati
setan kerap masuk dari arah yang tak pernah diketahui
ia masuk menggoda anak manusia dengan berbagai janji-janji
tak terkecuali pada bulan suci

Cerita masa kecil tentang setan yang dikerangkeng sesungguhnya adalah mitos belaka
di Ramadan rupanya setan bisa menjelma menjadi apa saja
bahkan kini setan sudah berubah bentuk menjadi digital di dunia maya
media sosial adalah tempat teranyar bagi setan kekinian bersemayam manja

Ia menggoda manusia
menampilkan segala citra
menggoda agar bermalas-malas dalam ibadah
padahal tiap kali memosting adalah ihwal ibadah
dan kemunafikan kerapkali muncul di sana

Lalu, bagaimana seharusnya kita bersikap dan berbenah?

Sungguh,
Ramadan adalah momentum pendekatan diri kepada Allah
menjadi bekal untuk sebelas bulan setelahnya
Ramadan bukan event tahunan
Ramadan adalah batu loncatan
agar diri tak terjerembab pada lembah kemunafikan
dan pemunafikan

Ramadan hadir ke tengah-tengah kita
sesungguhnya agar jiwa terselematkan
dari jurang kesombongan
dan keangkuhan

Ramadan merupakan tempat saling berlomba
tapi juga bukan kompetisi yang berujung pada menang dan kalah
seusainya nanti, siapa yang menjadi juara
akan terjawab dan tersimpan di lubuk hati terdalam

Maka, mari bersihkan dan luruskan niat sebelum mengunggah postingan ke media sosial milik pribadi
bisa jadi, setan mewujud menjadi kesombongan yang sedang menyelimuti tubuh
karena sekalipun hati sudah bersih
niat telah lurus
setan akan beralih ke orang lain
sehingga timbul ujaran tak enak terhadap kita

Ramadan adalah bulan yang penuh dengan kepura-puraan
masihkah kita senantiasa membohongi diri?
selamat menjalankan ibadah kesungguhan di bulan suci
semoga kita tidak pernah merasa paling suci
karena di Ramadan, seluruh jiwa dan diri
akan disucikan kembali


Bekasi, 2019
Previous Post
Next Post