Sabtu, 01 Desember 2018

Kenapa di Dunia ini Harus Ada Bahar bin Smith, Sih?




Saya sebenarnya males ngomongin kasus Bahar bin Smith yang sekarang dipolisikan karena bilang Presiden Jokowi 'banci'. Keulamaan, kehabaiban, keilmuan, dan seluruh yang ada di balik jubah kebanggaan karena merasa sebagai dzurriyat Rasulullah, hancur seketika.

Kalau Bahar bukan dikenal sebagai da'i atau penceramah, tidak jadi urusan. Yang jadi permasalahannya kan, dia itu tokoh figur yang punya banyak basis massa. Apa pantas berbicara seperti itu?

Oke, anggaplah semua yang dikatakan untuk Presiden Jokowi itu sebagai bentuk kewajaran karena satu dan lain hal. Anggap seperti itu. Tapi, apa pantas dia hina pemimpin negeri ini dengan umpatan seperti anak-anak, bahkan yang tidak berpendidikan.

Atau apa pantas dia bilang begitu di momentum peringatan atau ketika acara perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw? Bahar yang katanya masih keturunan Rasulullah, yang dipanggil dengan gelar habib, mungkinkah tidak pernah mengkaji bagaimana akhlak mulia datuknya itu? Saya rasa tidak demikian.

Bukankah kita juga mengenal peribahasa, Mulutmu Harimaumu? Maka, wajar kalau dia dipolisikan. Itu wajar. Karena siapa saja punya hak yang sama di hadapan hukum. 

Dengan demikian, pantaskah kita memanggilnya habib? Atau mengaguminya sebagai ulama?

Demi Allah, sampai kapan pun saya tetap mencintai Rasulullah. Tapi kecintaan ini saya ejawantahkan melalui penghormatan kepada dzurriyat nabi lainnya, selain Bahar bin Smith. 

Ya Allaaaah, kenapa di dunia ini harus ada Bahar bin Smith sih?

Ini transkrip omongan dia yang saya ambil dari detik.com:

00.07 - 00.15
KAMU KALAU KETEMU JOKOWI, KALAU KETEMU JOKOWI, KAMU BUKA CELANANYA ITU, JANGAN-JANGAN HAID JOKOWI ITU, KAYAKNYA BANCI ITU.

00.16 - 00.23
KALAU ADA KAMU DI SINI YANG KEMARIN PILIH DIA, TANGGUNG JAWAB DUNIA AKHIRAT KAMU, TUKANG MEUBEL KAMU PILIH JADI PRESIDEN BEGITU JADINYA TUH.

00.24 - 00.60
KAMU BERJANJI DULU SEBELUM JADI,SAYA BERJANJI MEMAKMURKAN RAKYAT, MENSEJAHTERAKAN RAKYAT. SAYA JANJI MEMAKMURKAN, MENSEJAHTERAKAN RAKYAT.SETELAH JADI, RAKYAT MANA YANG MAKMUR, RAKYAT MANA YANG SEJAHTERA?

SAYA TANYA KAMU SUDAH MAKMUR ? ( AUDIENCE: BELUM )

KAMU SUDAH SEJAHTERA? ( AUDIENCE : BELUM )

YANG MAKMUR BUKAN RAKYAT, YANG SEJAHTERA BUKAN RAKYAT. YANG MAKMUR CINA, YANG MAKMUR PERUSAHAAN-PERUSAHAAN ASING, YANG MAKMUR ORANG-ORANG KAFIR, YANG MAKMUR PERUSAHAAN-PERUSAHAAN BARAT. KITA PRIBUMI INDONESIA, KITA PRIBUMI INDONESIA MENJADI BUDAK DI NEGERI KITA SENDIRI, MENJADI BUDAK DI NEGERI KITA... KELAPARAN...

Di bawah ini, kalau mau dengaer teriakan-teriakan kebenciannya.


Previous Post
Next Post