Kamis, 07 Februari 2019

Gadis (Bertepuk Sebelah Tangan)


Sumber: trenlis.co
Pagi ini, aku terbangun dengan dada yang sesak seperti menahan napas yang sulit keluar. Kaget. Degup jantung pun berdetak sangat cepat. Rasanya lelah sekali.

Aku ke kamar mandi, buang air sekaligus mengambil wudhu dari kucuran kran, bukan menggunakan gayung dengan air yang sedikit. Kemudian salat subuh yang sungguh pada waktu yang sangat telat. Tak apa lah, daripada tidak sama sekali.

Perlahan, sesak di dada mulai hilang. Detak jantung tak lagi berdegup kencang. Kuatur napas dengan sebaik mungkin, dan Allahuakbar. Kumulai salat, menghadap ilahi, mensyukuri nikmat karena masih diberi hidup.

Usai berzikir dan berdoa, kubuka media sosial. Sembari tidur-tiduran, mengisi libur dengan rasa malas, aku memilih foto yang cocok dan layak untuk diunggah ke akun media sosial; instagram.

Aku menemukan foto bersama Gadis di malam itu. Lalu terlintas di benak, rupanya Gadis hadir dalam mimpi semalam. Maka dengan semangat kuunggah foto bersamanya ke instagram. 

Tapi, aku tak menemukan username instagram milik Gadis. Pikirku, tak mengapa. Karena toh, yang terpenting adalah orang-orang tahu bahwa aku pernah foto bersama Gadis yang punya bibir tipis dan senyum yang manis ini.

Baca Juga: Gadis (Sebuah Pertemuan)

Kutulis caption menarik. Karena memang, tulisan-tulisanku tak pernah tidak menarik, semua pasti tertarik untuk membaca karya tulisku. Sombong? Ya tidak apa-apa, mumpung masih muda. 

Pepatah mengatakan, "Sombong tidak apa-apa asal tidak tawadhu."

Di caption fotoku bersama Gadis, ada banyak tagar yang kutulis. Hal itu untuk memudahkan orang lain mencari melalui tagar. Kesamaan visi atau pandangan seseorang juga bisa dibuktikan dari kesamaan tagar yang dibuatnya. Kira-kira seperti itu media sosial bekerja. 

Sekira beberapa jam setelah fotoku bersamanya terunggah, Gadis berkomentar.

Ya Tuhaaaan, betapa bahagianya aku. Ini namanya pucuk dicinta ulam pun tiba. Dicari-cari tidak ketemu, tapi giliran tidak dicari, dia datang dengan sendirinya.

Melihat dia berkomentar, aku langsung mengklik namanya dan masuk ke dalam profil instagramnya. Sayang, akunnya diprivate. Tapi aku tetap mengikuti, walau harus menunggu konfirmasi yang entah cepat, mungkin juga lama.

Tapi...

Di bio profil Gadis, ada username laki-laki. Aku penasaran dan kemudian, "Oh ternyata Gadis sudah punya pacar," begitu pikirku, singkat.

*****

Usai pertemuan malam itu dan berkenalan dengannya, aku pulang dan merebahkan tubuh yang lelah. Ternyata, Gadis hadir di mimpiku: kami bertemu dan dia bersama seorang laki-laki yang sama sekali tak kukenal.

Senyum bibir tipisnya yang manis itu, sembari menatap tajam, rasa-rasanya seperti ingin membunuhku dengan kesakithatian dan kecemburuan. 

Dan setelah aku tahu, Gadis sudah punya laki-laki idaman dan barangkali sudah lama juga mereka bersama, aku mundur. Tak mau memperjuangkan sesuatu yang tentu saja: sia-sia.

Setelah mengalami jatuh cinta pada pandangan pertama, barangkali ini pula yang disebut sebagai cinta bertepuk sebelah tangan.

Gadis...
Previous Post
Next Post