Senin, 24 Maret 2014

11 Pasal tentang rasa untukmu

I
Malam ini tak berpuisi
Karena tiada perih terisi
Tangan ku kelu
Hati melenguh
Tiada daya perih merapuh

II
Mungkin esok
Aku beri warna harimu oleh sajak
Asal dari hatiku kau tak beranjak
Aku mencintamu sang Romeo selayak

III
Atau lusa
ketika rindu memangsa
Dan terlukis indah di angkasa
Senyummu yang lahirkan rindu terasa

IV
Dan ketika pagi menyapa
Rindu menerpa
Selalu merindu entah mengapa
Mungkin sebab senyummu Juliet serupa

V
Sudah ku bilang!
Malam ini tanpa sajak tertuang
Mungkin esok atau masa mendatang
Bersama di udara kita melayang

VI
Sudah jelas bukan?!
Rindu tiada batas kian tak berbendung
Itu musabab senyummu yang menawan
Dan akan ku lukis senyummu di awan

VII
Bukan lara tapi sendu
Ya, karena engkau gemulai menyandu rindu
Mungkin rindu yang buatku pilu
Namun esok, usai melenguh karena rindu

VIII
Lantas bilamana kau temui aku?
Tak perlu melumat aksara dalam kata
Karena aku menahu rindumu jua tak berbatas

IX
Usah kau tanya mengapa aku menyandu rindu
Karena kau yang tercandu begitu terlalu
Dan aku merindumu gebu-menggebu

X
Kelak-kelok berliku penuh sungguh
Adalah rindu untukmu yang terlalu menggaduh
Dalam malam dengan rindu terbubuh

XI
Dan ketika nanti fajar menyingsing
Bebintang sudahi kerling
Namamu serupa dzikir
terbilang tak berbilang
 


*Tulisan ini saya buat pada 14 Desember 2012 di kamar sewaktu masih di Pondok Buntet Pesantren Cirebon*
Previous Post
Next Post