Selasa, 04 Maret 2014

Teruntuk Ayah di Surga



AYAH, AKU MERINDUMU

Pada selaksa airmata berlinang
Hening, sepi, sunyi masih terkekang
Temani aku dalam temaram malam
Sinar sabit terlukis sedikit muram

Sedih kian membeku
Merasuk rasa yang pilu
Lidah terasa kelu
Saat rindu untukmu melulu

Gemintang adalah saksi
Gemawan bersaksi jua
Saat rindu untukmu terbawa
Oleh angin malam menuju surga

Aku adalah diantara yang merindu
Gelak-tawa yang engkau buat sebagai candu
Walau kini tiada tempat aku mengadu
Kembali doa dan Tuhan memadu syahdu

Karena doa adalah cinta
Karena doa adalah rindu
Biar aku merangkai doa dalam kata
Agar kelak suatu nanti di surga
Kita kembali merindu-rindu



AYAH

Duhai imam dalam istanaku
Terlalu cepat semua
Duka-lara yang aku rasa di persinggahan tempatku
Rindu menggebu buat raga membeku

Andai Tuhan masih mewaktu
Untuk kita bertemu saling menjamu
Agar terlihat pencapaianku tiada jemu
Serupa bangga melukis jiwamu

Wahai pemilik mahar teruntuk bunda
Jarak memisah kita kini berada
Waktu yang ditentui berderai isak melanda
Tetapi jiwamu tetap tersimpan dalam dada

Ayah yang kucinta dengan teramat cinta
Tuhan jua mencintamu sangat bertata
Kini, aku melanjut asamu yang mulai terajut
Walau dibubuhi rasa yang carut marut

Ayah yang tabah menjamahku dengan ilmu nan berkah,
Kini, esok dan selamanya;
Tiada lagi cintamu di dunia
Tapi keyakinan menggerayangi aku serta bunda
Cintamu tetap tercurah dari surga



SAJAK UNTUK AYAH

Kala surya sapa pagi menempa
Terlelap aku sembari memintal khayal
Dalam lamunan penuh hampa
Bangunkan segenap sesal membinal

Cengkram tekad membulat teramat sangat
Tangan Kuasa menggenggam erat semangat tersengat
Pada jiwa merindu indah bersahaja
Dalam insan yang tetap terpuja

Kelak, bangga akan senyumi insan
Yang semula cemooh tergopoh
Berkat kasih sayang Tuhan,
Aku dan hasil terbaik adalah jodoh

Perlahan namun pasti
Dengan konsisten yang kompeten
Sebuah proses adalah hasil ternanti
Dalam gapai bercapai melambai-lambai

Kini, terjerembab aku dalam kubang berkabung
Esok, temui aku di tempatmu bersemayam
Karena lusa dan entah kapan masih akan berlantun,
Doa dalam mendung
Semoga engkau damai bersama Pemilik Surga



UNTUK AYAH DI SURGA

Tuhan…
Kini, Engkau adalah teman baru di Surga
Temani dia seketika aku telah lega
Bersama kuasaMu tiada bisa tertebak
Aku jua kan merasa temui Izrail berteriak

Tangis membara takan bisa semula
Hanya ikhlas menabah yang harus bermula
Agar dirinya damai bersamaMu pula
Hingga Engkau satukan aku dengannya

Tuhan…
Andai ini adalah segala yang berakhir
Tentu menentu aku enggan berfikir
Bahwa Engkau penguji yang mahir
Mahir dalam karunia seketika ujiMu mengakhir

Andai ini adalah awal
Biar dari surga dirinya mengawal
Mengawal aku dalam asa yang terpintal
Agar senyum tercipta walau jarak Engkau tanggal
Dan semua yang terlaku untuknya bukan hal semisal
Tapi, demi cinta yang takan habis, teriris mengikis



RINDU AYAH

Saat rindu adalah nestapa
Tiada yang temani dalam hampa
Namun rindu tetap menggebu entah mengapa
Suatu nanti rindu berlepas bahagia menerpa

Biar aku mengemas rindu pada doa
Doa yang menjulang tembus dalam singgasanaNya
Teruntuk seorang yang aku cinta
Doa adalah rindu yang aku rasa

Bukan suatu halang membentang
Jika rindu masih saja meradang
Sebab aku akan buktikan aku yang menang
Menang dalam asa yang engkau pinang

Kepada pria yang telah tiada
Yang kini bahagia di surga
Perlu engkau tahu segala yang ada
Semua anganmu telah mendarah daging dalam jiwa

Rindu yang indah bersama doa
Adalah kedamaian bagimu disana
Bahagia jua untukku membuncah
Salam rindu seorang anak untukmu Ayah



Untuk seorang anak yang Ayahnya telah tenang dalam Tuhan di singgasanaNya :)
Previous Post
Next Post