Senin, 01 Desember 2014

Bolehkah aku enggan?

Sebaiknya aku tangisi
cipta-Mu yang kini mengisi
memberangus seluruh cinta di segala sisi
demi nama-Mu semua pantas dihabisi
Duhai Yang Mahaluas
bolehkah aku menggaduh
meragu sekejap saja
sebab agama kini sudah tak bersahaja??
Kalau aku boleh menawar
harusnya tak perlu kelakar
gelak tawa saling hina
sana-sini merana
berwajah durjana
Aku enggan sudah beragama
bolehkah, Tuhan?
Aku enggan sudah
mendengar petuah ceramah
namun,
bolehkah kita tetap bersama?
tanpa ada agama
yang menjembatani kita
Aku ingin keluar
dari sekat terikat
dari senggama dosa
dari sengatan neraka
dari kenikmatan surga
dari iming-iming pahala
Aku ingin mencapai-Mu
ingin memeluk-Mu
dari bayang-bayang cinta
dari hangatnya merindu kasih
dari aksara malam
yang jadikan pesona gulita
gulirkan pelita
sebab nama-Mu yang indah menggila
Aku ingin kita menamai rindu
dengan ikatan syahdu
dengan janji-Mu yang merdu
dengan segala-Mu yang segala-gala
Aku mencinta-Mu
tanpa iming-iming surga
bukan sebab jauhi neraka
apalagi hanya soal pahala
atau berhindar dari dosa
Aku ingin merindu-Mu
murni dari segala prasangka
terbebas dari seluruh gaduh
dan aku ingin tersekat
dari semua gemuruh
Bekasi, 1 Desember 2014
Aru Elgete
Previous Post
Next Post