Selasa, 01 Maret 2016

Selamat Ulang Tahun; Kekasih!


Untuk Gian Tasya yang sedang berbahagia. Tersenyumlah dengan cinta.

Barangkali belum pernah kau temui sebelumnya makhluk sepertiku. Tak gelimang harta, juga tak gemilang rupa. Biasa saja. Entah karena semesta yang bersaksi, juga alam raya beri petisi, atau memang cinta yang saling mengisi, sehingga kita tetap terjaga dari liku terjal selama ini. Kebahagiaan dalam ketidakberdayaan, baik ruang mau pun waktu, menjadi sesuatu yang membatu; atau membuntu. Tapi semoga saja, jiwa tetap menyatu.

Segala kecurigaan dan kekhawatiran membuat varian persepsi semua insan. Hal-hal yang demikian, menurutku, justru membuat kita tak gentar. Kelakar demi kelakar cairkan atmosfer percintaan, sehingga tidak gempar sampai keluar. Sambil lalu, kita belajar mendewasa bersama. Banyak hal yang baru kita dapati,  ciptakan kisah teranyar yang mungkin sudah ada di Lauh al-Mahfudz.

Sering terlontar sebuah ungkapan bahwa kita harus berbeda dengan yang lain. Karena sering juga kuucapkan bahwa perbedaan adalah keniscayaan. Tak perlu dengki secara berlebih, termasuk iri yang membuih, karena kita memiliki jalan yang tak sama. Biar mereka bersenang dengan segala tipu daya dan kenikmatan yang Tuhan beri di dunia. Sementara kita menelaah beragam kejadian yang ada. Ribuan kata serta makna yang kau baca, biar menjadi bekal di hari tua.

Di dasawarsa kedua dalam hidupmu ini, aku tak mampu memberi sebagaimana lazimnya dua sejoli yang saling mencinta. Jalan kita masih tak kasat mata, ribuan kelok di depan muka, mau tidak mau harus ditempuh. Hanya beberapa harapan yang sangat sederhana, atau serupa sampah yang menjadi berharga ketika terdaur oleh mesin industri di kota-kota. Biar tertanam dalam doa, tergerus oleh tekad dan niat, terpatri di setiap degup jantungmu, teriring oleh derap langkah yang gagah, dan terembus selayak angin yang kau hirup.

Sayang, teruslah mendewasa. Belajar dari ketiadaan hari ini, agar tersengat semangat untuk tetap mengejar segala mimpi yang tanpa tepi. Hindari keadaan yang membuatmu mabuk tak sadarkan diri. Jadikan kesedihan sebagai pelindung dari iblis yang tawarkan segala kebahagiaan. Tempatkan dirimu sebaik yang kau mampu, di tengah riuhnya kepenatan dunia. Beri cinta pada setiap kebencian yang mengakar belukar. Tetap senyumi semesta, karena dengannya kita mencinta.

Selamat datang di gerbang pendewasaan. Semoga tenang hati dan pikiran. Nikmati tiap-tiap embus nestapa yang tak pernah alpa. Maafkan lemah dan ketidakberdayaan yang buatmu tak henti mengeluh. Kurangi kesah yang justru menjadikanmu rapuh. Silakan masuk di ruang kedewasaan. Semoga mimpi dan keinginan, bersama kita dapatkan. Jangan takut tak sama, sebab kita memang berbeda. Jangan henti membaca kata dan makna. Teruslah berjalan sampai ujung tak terhingga.

Selamat menikmati hidangan yang tersaji. Hanya ada beberapa sajian yang orang lain tak dapat mencicipi. Silakan lahap hingga kau tak mampu lagi bermimpi, mendapatkan hidangan yang sajiannya sederhana tapi bermakna; sebab pembacaanmu yang luar biasa.

Selamat Ulang Tahun; Kekasih.
Semoga hari ini, cepat terlupa. Karena masih ada hari-hari yang bisa membuatmu bahagia, tanpa menunggu satu hari yang dinanti-nanti. Jangan berkecil hati atas kepunyaan diri, sebab masih ada kepunyaanmu yang belum terdapati.

Aku menyayangimu dengan segala karunia, juga dengan segala keberkahan yang buatmu mulia. Sadari aku, kalau suatu nanti tak tepati janji; di ruang dan waktu tempat kita bertemu, atau di lorong pertemuan kita; tempat mencari arti dari pemaknaan yang kau baca.




Bekasi, 1 Maret 2016.



Aru Elgete;
Laki-laki yang sedia memberi arti, dari setiap peristiwa yang terjadi; bersamamu.


Previous Post
Next Post