Selasa, 20 Mei 2014

HANYA SEMENTARA

UNTUK SEMENTARA

Pada malam-malam temaram
Selalu rembulan beri pelita
Dalam sepi yang tak bertata
Mungkin, hanya rembulan teman setia

Hingga pada akhirnya
Aku temui cinta dan rindu
Entah tepat atau keliru
Aku tak tahu
Ini jalan ceritaNya

Kau yang punya cinta namun jauh
Usah resah menggaduh
Aku kan temani hingga nanti
Hanya sementara

Dari kelakar yang membakar jiwa
Ada angan untuk ingin
Menjadi kekasih hati
Meski hanya sementara

Namun kini
Ada beda dari semula
Gejolak dada gemertakan hati
Kala kau menderu rasa yang kau punya

Andai kita tak saling ada
Andai kita tak saling sapa
Andai kita tak saling tatap
Mungkin seluruh deru kan lenyap

Aku yang semula biasa
Takan mungkin bisa semula
Rasa ini sudah erat melekat
Dan tentu kian kuat merekat

Insan yang beragama
Harus 'iya' padaNya
Namun usaha jua harus ada
Lantas beri doa agar indah

Waktu kita 'hanya sementara'
Namun rasa entah bagaimana
Mungkin selamanya
Atau bahkan menerabas hingga Surga


Amiiiinn.


Bekasi, 20 Mei 2014


Previous Post
Next Post